Senin, 06 Mei 2013

“Apakah Ideologi Partai Politik akan Semakin Kuat atau Pragmatis Dengan Ditangkapnya Para Elit Politik seperti Anas dan Luthfi Yang Merupakan Ketua Umum Partai Politik.
Partai politik merupakan suatu wadah atau organisasi dari sekelompok orang yang memiliki cita-cita dan tujuan yang sama dengan berasaskan ideologi yang menjadi dasar berdirinya partai politik tersebut. Ideologi dalam suatu partai politik sangatlah penting karena ideologi partai politik dimaknai sebagai nilai-nilai, ide-ide, norma, kepercayaan, dan keyakinan yang dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang, atas dasar mana dia menentukan sikapnya terhadap kejadian dan problema politik yang dihadapinya dan yang menentukan tingkah laku politiknya (Mirriam Budirjo, 2004).
Di era reformasi ini, kondisi ideologi partai politik sudah mengalami degaradasi ke arah yang semakin meprihatinkan. Tidak sedikit elit politik dari partai politik yang duduk dan memiliki jabatan penting terjerat bebagai kasus seperti korupsi. Hal ini menunjukan, ideologi yang dianut oleh partainya tidak dijadikan landasan dalam berprilaku politik. Pragmatisme dalam berpolitik sudah semakin meluas. Meskipun beberapa hari terakhir ada elit-elit politik yang tersandung kasus korupsi seperti Luthfi Hasan Ishaq (ketua umum PKS) dan Anas Urbaningrum (ketua umum PD) bukan berarti pragmatisme berpolitik akan hilang. Menurut saya, banyaknya elit-elit politik yang tersandung kasus korupsi saat ini seakan tidak dijadikan bahan intropeksi partai politik untuk berbenah melainkan partai politik mencoba untuk mencari alasan agar citra baik partai politik tetap terjaga.
Selain itu, bukti partai politik yang ada semakin bersikap pragmatis dapat dilihat dari banyaknya partai politk yang merekrut kader-kader instan untuk mendongkrak suara di Pemilu 2014 yang tinggal satu tahun lagi. Salah satunya Partai Amanat Nasional yang banyak merekrut artis-artis untuk menjadi caleg dalam pemilu 2014 seperti Dwiki Darmawan, Hengki Kurniawan, Ikang fauzi dan lain-lain. Yang menjadi debatebel juga ketika sebuah partai politik menempatkan kader yang baru masuk dalam jabatan yang sangat tinggi, contohnya istri dari pengusaha Hari Tanoe, ibu Liliana yang menjabat sebagai Ketua dewan Kehormatan partai Hanura dan wakilnya Krisdayanti dan Merriam Bellina yang notabennya kader baru dan belum memiliki pengetahuan yang mumpuni dalam bidang politik.
Partai politik yang ideal adalah partai politik yang bisa menjalankan fungsi reqrutment dengan baik yaitu dengan mebina kader-kadernya agar memiliki loyaliats tinggi terhadap ideologi partai tersebut disamping memiliki kompetensi yang teruji baik secara teori maupun prakteknya. Hal ini sangat penting agar partai politik tidak hanya dijadikan sebagai kendaraan dalam mendapatkan kekuasaan melainkan rumah kedua yang akan tetap ditinggali. Namun kasus yang terjadi adalah banyak sekali elit politik yang menjadikan partai politik sebagai kendaraan yang mana ketika kenyamanan dalam berkendaranya terganggu dengan mudahnya dia membelot dengan mencari kendaraan lain. Hal ini lah yang menjadikan bukti kegaggalan suatu pertai politik dalam merekrut dan membina kader-kader partai politik tersebut. Kasus ini banyak sekali terjadi saat ini dan dikenal dengan istilah kutu loncat. Salah satu contohnya Misbakhun yang merupakan kader dari Partai Keadilan Sejahtera pindah menjadi kader dari Partai Golongan Karya dan yang paling mengejutkan adalah pengusaha Hari Tanoe yang awalnya masuk jajaran petinggi Partai Nasional Demokrat pindah ke Partai Hati Nurani Rakyat. Fenomena seperti ini tidak bisa diprediksi kapan akan selesai jika partai politik yang ada masih bersikap pragmatis dan tidak membenah diri untuk menjadikan dirinya semakin kuat.
Jadi, sampai saat ini meskipun banyak elit-elit politik yang tersandung kasus korupsi bukan menjadikan partai politik untuk memperkuat ideologinya melainkan virus pramatisme masih membayangi partai politik dalam memperebutkan kekuasaan sedangkan ideologi partai politik itu sendiri yang merupakan tonggak utama terbentuknya suatu partai politik serta cerminan dari nilai dan cita-cita partai politik tersebut keberadaannya sudah semakin hilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar