“Apakah Ideologi Partai Politik
akan Semakin Kuat atau Pragmatis Dengan Ditangkapnya Para Elit Politik seperti
Anas dan Luthfi Yang Merupakan Ketua Umum Partai Politik.
Partai politik merupakan suatu
wadah atau organisasi dari sekelompok orang yang memiliki cita-cita dan tujuan
yang sama dengan berasaskan ideologi yang menjadi dasar berdirinya partai
politik tersebut. Ideologi dalam suatu partai politik sangatlah penting karena ideologi partai politik dimaknai sebagai nilai-nilai,
ide-ide, norma, kepercayaan, dan keyakinan yang dimiliki oleh seseorang atau
sekelompok orang, atas dasar mana dia menentukan sikapnya terhadap kejadian dan
problema politik yang dihadapinya dan yang menentukan tingkah laku politiknya
(Mirriam Budirjo, 2004).
Di
era reformasi ini, kondisi ideologi partai politik sudah mengalami degaradasi
ke arah yang semakin meprihatinkan. Tidak sedikit elit politik dari partai
politik yang duduk dan memiliki jabatan penting terjerat bebagai kasus seperti
korupsi. Hal ini menunjukan, ideologi yang dianut oleh partainya tidak
dijadikan landasan dalam berprilaku politik. Pragmatisme dalam berpolitik sudah
semakin meluas. Meskipun beberapa hari terakhir ada elit-elit politik yang
tersandung kasus korupsi seperti Luthfi Hasan Ishaq (ketua umum PKS) dan Anas
Urbaningrum (ketua umum PD) bukan berarti pragmatisme berpolitik akan hilang.
Menurut saya, banyaknya elit-elit politik yang tersandung kasus korupsi saat
ini seakan tidak dijadikan bahan intropeksi partai politik untuk berbenah
melainkan partai politik mencoba untuk mencari alasan agar citra baik partai
politik tetap terjaga.
Selain
itu, bukti partai politik yang ada semakin bersikap pragmatis dapat dilihat
dari banyaknya partai politk yang merekrut kader-kader instan untuk mendongkrak
suara di Pemilu 2014 yang tinggal satu tahun lagi. Salah satunya Partai Amanat
Nasional yang banyak merekrut artis-artis untuk menjadi caleg dalam pemilu 2014
seperti Dwiki Darmawan, Hengki Kurniawan, Ikang fauzi dan lain-lain. Yang
menjadi debatebel juga ketika sebuah partai politik menempatkan kader yang baru
masuk dalam jabatan yang sangat tinggi, contohnya istri dari pengusaha Hari
Tanoe, ibu Liliana yang menjabat sebagai Ketua dewan Kehormatan partai Hanura
dan wakilnya Krisdayanti dan Merriam Bellina yang notabennya kader baru dan
belum memiliki pengetahuan yang mumpuni dalam bidang politik.
Partai
politik yang ideal adalah partai politik yang bisa menjalankan fungsi
reqrutment dengan baik yaitu dengan mebina kader-kadernya agar memiliki
loyaliats tinggi terhadap ideologi partai tersebut disamping memiliki
kompetensi yang teruji baik secara teori maupun prakteknya. Hal ini sangat
penting agar partai politik tidak hanya dijadikan sebagai kendaraan dalam
mendapatkan kekuasaan melainkan rumah kedua yang akan tetap ditinggali. Namun
kasus yang terjadi adalah banyak sekali elit politik yang menjadikan partai
politik sebagai kendaraan yang mana ketika kenyamanan dalam berkendaranya
terganggu dengan mudahnya dia membelot dengan mencari kendaraan lain. Hal ini
lah yang menjadikan bukti kegaggalan suatu pertai politik dalam merekrut dan
membina kader-kader partai politik tersebut. Kasus ini banyak sekali terjadi
saat ini dan dikenal dengan istilah kutu loncat. Salah satu contohnya Misbakhun
yang merupakan kader dari Partai Keadilan Sejahtera pindah menjadi kader dari
Partai Golongan Karya dan yang paling mengejutkan adalah pengusaha Hari Tanoe
yang awalnya masuk jajaran petinggi Partai Nasional Demokrat pindah ke Partai
Hati Nurani Rakyat. Fenomena seperti ini tidak bisa diprediksi kapan akan
selesai jika partai politik yang ada masih bersikap pragmatis dan tidak
membenah diri untuk menjadikan dirinya semakin kuat.
Jadi,
sampai saat ini meskipun banyak elit-elit politik yang tersandung kasus korupsi
bukan menjadikan partai politik untuk memperkuat ideologinya melainkan virus
pramatisme masih membayangi partai politik dalam memperebutkan kekuasaan
sedangkan ideologi partai politik itu sendiri yang merupakan tonggak utama
terbentuknya suatu partai politik serta cerminan dari nilai dan cita-cita
partai politik tersebut keberadaannya sudah semakin hilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar